KAMPUS MENCIPTAKAN SDM KOMPETEN ATAU JUSTRU PENCETAK PENGANGGURAN

Gambar diatas merupakan jumlah perguruan tinggi di Indonesia.

Perguruan Tinggi di Indonesia tersebar di berbagai provinsi dimana tiap provinsi memiliki jumlah luas dan tingkat kepadatan penduduk yang berbeda. Jumlah penduduk Indonesia sebesar 270,20 juta jiwa dan memiliki perguruan tinggi sejumlah 4.593 yang terdiri dari 122 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), 3.044 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), 187 Perguruan Tinggi Kementerian/Lembaga lain (PTK/L), dan 1.240 Perguruan Tinggi Agama (PTA). 

Dengan banyaknya jumlah perguruan tinggi di Indonesia tentunya juga menghasilkan banyak lulusan baik Diploma maupun Sarjana. Data statistik pendidikan tinggi tahun 2020 saja mencatat Jumlah Lulusan Perguruan Tinggi di Indonesia mencapai 1.330.864 Orang terdiri dari 464.945 dari perguruan tinggi negeri dan 865.919 dari perguruan tinggi swasta. 

Dilain sisi Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8.746.008 orang pada Februari 2021. Jumlahnya meningkat 26,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dimana hampir 1 juta pengangguran berasal dari lulusan perguruan tinggi. 

Kenaikan tersebut selain dipicu karna Krisis Pandemi Covid-19, Problem pengangguran terdidik masih menjadi persoalan yang tak kunjung terselesaikan karna tidak sebandingnya ketersediaan lapangan kerja dan jumlah lulusan perguruan tinggi yang setiap tahun mengalami kenaikan yang teramat besar. 

Kondisi ini tentunya memunculkan pertanyaan dibenak kita bahwa apakah kampus menciptakan SDM siap kerja atau justru menjadi bagian dari pertambahan pengangguran di Indonesia. Kurang terserapnya lulusan perguruan tinggi di industri tentunya harus menjadi perhatian Pihak Universitas untuk setidaknya Universitas menjadi fasilitator antara Industri atau pencari kerja dengan Lulusan atau SDM Siap bekerja. 

Hal yang dapat di mulai oleh pihak universitas adalah setidaknya melakukan kerjama dengan indutri dalam hal link and match antara Kurikulum Perkuliahan dengan Bidang Bidang kerja yang ada di Industri. Apakah kurikulum atau jurusan yang dibuka di bangku perkuliahan telah  sesuai dengan yang dibutuhkan industri saat ini atau bahkan kurikulum itu malah tidak dibutuhkan di dunia kerja yang semakin modern di industri 4.0. 

Mimin membayangkan bahwa dimasa depan Industri tidak lagi kesulitan mencari SDM Kompeten, namun langsung Menuju Universitas yang telah menjalin kerjasama untuk mencari SDM yang siap kerja dan Kompeten sesuai dengan kebutuhan di Industri dimana sebelumnya telah dilakukan link and match pada kurikulum di Universitas tersebut. 

Dengan sistem perekrutan tenaga kerja secara langsung pada universitas Didaerah tertentu yang telah melakukan kerjasama dengan industri maka Industri juga akan semakin di untungkan dalam pencarian SDM yang kompeten yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Sehingga akan mendorong perkembangan industri yang lebih baik dan penyerapan tenaga kerja terkhusus Lulusan perguruan tinggi juga akan semakin baik.